Mengikat Ilmu dengan Menulis (nge-blog)

Pernah saya mengikuti seminar di sebuah kota di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Wonosobo, dengan pembicara bapak Hernowo dari penerbit Mizan. Dalam seminar tersebut, pembicara mengatakan ikatlah ilmu dengan menuliskaannya. Perkataan tersebut saya internalisasi dalam diri saya, dan muncullah pencerahan, benar kata pembicara tersebut.
Kita tidak akan pernah tahu sampai sebatas mana kita mengerti dan memahami sesuatu jika belum mengujinya. bagaimana dengan mengujinya? salah satunya dengan menulis atau nge-blog. Dengan menuliskannya kita menjadi paham apa yang terlepas dan kurang dari proses pembelajaran kita.
Kegiatan menulis atau nge-blog ibarat menyimpan memori dalam media hardisk. Sedangkan kegiatan membaca sama halnya kegiatan yang menyimpan memori dalam RAM Komputer yang sifatnya sementara dan apabila komputer dimatikan, niscaya memori tersebut hilang. Makanya, biasakan setelah aktifitas membaca, usahakan untuk menuliskan kembali pemahaman kita tentang sesuatu yang barusan kita baca.
Proses membaca bukan hanya melulu melalui membaca buku, tapi bisa berarti proses kehidupan yang dialami setiap hari. Pengalaman dan kesadaran kehidupan yang ditemui, dan pengamatan terhadap kehidupan dengan segala pernak-perniknya.
Mau agar pengetahuan dan ilmu yang kita dapat tetap ada di otak kita? mulai menulis dan nge-blog!